Padang, Javanusa—Minangkabau terkenal dengan nilai–nilai adat dan agama yang sangat kuat.
Maka untuk menjaga nilai tersebut supaya tetap tumbuh dan lestari “ndak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan”, para pemangku kepentingan di Kecamatan Lubuk Begalung bersepakat mamulangkan siriah ka gagangnyo, pinang ka tampuaknyo, karih ka saruangnyo”.
Sesuai dengan falsafah hidup masyarakat Minangkabau, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru”.
Maka menghidupkan tradisi “Ba Baliak Ka Surau” adalah salah satu jalan yang mesti dilakukan. Untuk itu perlu sinergi dan kolaborasi aksi agar upaya tersebut tidak hanya sekedar menjadi wacana saja.
Baca Juga: MTQ Ke-41 Lubeg Ditabuh, Pj. Wako: Implementasikan Al Quran dalam Kehidupan Sehari-hari
Camat Lubuk Begalung Andi Amir mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut maka segenap pemangku kepentingan di Kecamatan Lubuk Begalung Nagari Nan XX menyatakan sikap untuk berkolaborasi menghidupkan kembali tradisi “Ba Baliak Ka Surau” di Kecamatan Lubuk Begalung Nagari Nan XX.
Tradisi ini diyakini mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif dan menumbuhkan karakter yang berlandaskan adat dan agama.
“Kita ingin melestarikan tradisi ‘Ba Baliak Ka Surau’ ini sebagai benteng moral bagi generasi muda,” ujar Andi Amir, Minggu (9/6/2024).
Ia mengungkapkan, implementasi pernyataan sikap ini akan diwujudkan melalui penguatan program ketahanan Keluarga. Yakni melalui penguatan fungsi keluarga bersama bundo kanduang selaku limpapeh rumah nan gadang.
Penguatan fungsi rumah ibadah (mesjid, mushala, surau) bersama imam, bilal khatib jo maulana selaku suluah bendang dalam nagari.
Serta implementasi pendidikan nilai-nilai ABS-SBK dalam kemasyarakatan. Khususnya generasi muda selaku pewaris pemangku adat bersama niniak mamak nan gadang basa batuah selaku kayu gadang di tangah koto. (*/jn01)