Oleh karena itu ke depan, Gubernur Mahyeldi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bersinergi demi terbangunnya pusat penanggulangan risiko bencana, fasilitas simulasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), hingga peningkatan pencegahan bencana.
Ada pun sektor lingkungan hidup, Gubernur Mahyeldi menyebutkan saat ini perlu peningkatan pengelolaan sampah terpadu berbasis waste to energy (pengolahan sampah menjadi energi) dan tempat pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Solok, yang saat ini belum optimal.
“TPA Regional Solok ini perlu kita tata kembali. Kita berharap ada pola pengolahan sampah menjadi energi, dan melibatkan peran serta masyarakat,” ucap Gubernur lagi.
Ada pun di sektor kesehatan, Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi menjelaskan rencana pembangunan dan pengembangan rumah sakit khusus layanan paru-paru dan kardiovaskular di Sumbar. Ini perlu untuk menekan jumlah pasien asal Sumbar yang rujuk ke luar provinsi.
Menurutnya, Pemprov Sumbar berpotensi menjadi salah satu pusat pendidikan dan penelitian terbaik di bidang kedokteran paru dan kardiovaskuler melalui kerja sama dengan JICA Indonesia ini.
Apa lagi angka kematian akibat kanker paru di Indonesia, terutama di Sumbar, masih cukup tinggi.
Sementara itu sektor infrastruktur, terkait rencana pembangunan Jalan Bungus Lubuk Kilangan atau Tarantang (Lingkar Timur) untuk menyikapi terjadinya peningkatan arus lalu lintas, sehingga perlu jalan pengurai simpul-simpul kemacetan di sekitar Gaung Teluk Bayur.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya