Solsel, Javanusa—Bupati Solok Selatan, Khairunas menegaskan pentingnya data akurat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Solok Selatan, Rabu (6/9/2023).
“Data yang akurat sangat penting sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting. Bagaimana kita mau melakukan tindakan kalau kita tidak mengetahui subjek yang memiliki indikasi stunting secara tepat,” kata Khairunas.
Ia menambahkan, data prevalensi stunting yang dikeluarkan oleh SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) harus dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mencari akar permasalahan.
“Apakah kita yang tidak memenuhi laporan yang diminta? Atau data yang kita sajikan tidak akurat? Oleh karena itu, saya minta ini menjadi salah satu pembahasan oleh TPPS Solok Selatan,” tambah Khairunas.
Terakhir, bupati menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan pencerahan terkait dengan kasus stunting yang ada.
Ia juga ingin mengetahui serta memahami apa saja faktor penyebabnya, bagaimana terjadinya, dan apa rekomendasi tim agar bisa ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kepala DP2KB Kabupaten Solok Selatan, Dr. Erawati mengatakan rapat koordinasi ini sangat penting.
Menurutnya, ini merupakan momentum refleksi sekaligus mampu konsisten menurunkan prevalensi stunting dari 31,7% menuju target prevalensi stunting Kabupaten Solok Selatan 2024 sebesar 14%.
“Penurunan angka stunting memerlukan dukungan dan peran dari seluruh pemangku kebijakan, stakeholder, dan mitra kerja lainnya,” ucapnya.
Erawati berharap, dari rapat koordinasi ini dapat diperoleh laporan kondisi, perkembangan, permasalahan, dan tindak lanjut dari program dan kegiatan percepatan penurunan stunting secara berjenjang. (*/jn03)