Kelebihan lain yang dimiliki yakni memiliki hambatan yang rendah terhadap efektivitas pekerjaan dan dapat overlap dengan pekerjaan lainnya.
Ditambah lagi teknologi ini sangat ramah lingkungan, sebab perbaikan tanah bersifat otomatis tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Bukan tidak mungkin jika metode ini dapat diterapkan lagi untuk kondisi yang serupa.
Ditambah lagi dengan sistem VCM ini proses penurunan tanah dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar 4 bulan. Apabila dibandingkan dengan metode konvensional dengan menerapkan sistem drainase vertikal melalui Prefabricated Vertical Drain (PVD) maka waktu yang dibutuhkan dapat mencapai 1 tahun.
Penggunaan teknologi VCM yang sukses di pembangunan jalan tol Trans Sumatera ini nantinya akan menjadi acuan saat membangun jalan tol lainnya, yang memiliki kondisi tanah yang serupa.
Demikianlah teknologi VCM yang digunakan dalam membangun jalan tol di Sumatera. (*)
Sumber Berita : YouTube Indonesia Infrastruktur