Padang, Javanusa—Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah berharap Bagindo Dahlan Abdoellah dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat memberikan sambutan dalam acara bedah buku “Bagindo Dahlan Abdoellah; Penyemai Nasionalisme Indonesia dan Diplomat Pionir yang Terlupakan di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Buku ini ditulis oleh akademisi Universitas Leiden asal Sumbar, Dr. Suryadi.
“Perjuangan Bagindo Dahlan Abdoellah perlu diketahui dan dipahami oleh generasi saat ini. Beliau adalah salah satu orang pertama yang menyampaikan kata ‘Indonesia’ dan ‘Orang Indonesia’. Itu beliau sampaikan dalam ceramah akademik yang disampaikan saat Lustrum Perkumpulan Mahasiswa Indologi di Leiden Belanda pada 23 November 1917 silam,” ucap Gubernur Mahyeldi.
Sejarah perjuangan Bagindo Dahlan Abdoellah tersebut, perlu diketahui dan dipahami generasi penerus bangsa. Sehingga semangat nasionalisme menjadi semakin kuat dan semangat berbuat bagi bangsa dan negara semakin tumbuh.
Oleh karena itu, Gubernur Mahyeldi menilai sudah sepatutnya Bagindo Dahlan Abdoellah segera diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
“Terima kasih kepada BRIN dan para narasumber yang telah menyediakan ruang serta menggali segala informasi tentang sejarah perjuangan Bagindo Dahlan Abdoellah. Hanya saja, kami di Sumbar berharap agar pemerintah melalui Kementerian Sosial dan Lembaga terkait semakin objektif dalam menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional,” ucap Gubernur.
Terlebih, fakta sejarah telah menegaskan posisi Sumbar sebagai daerah tempat lahirnya banyak pejuang, pendiri, penyelamat, hingga proklamator bangsa.
Selain itu, banyak peristiwa Sejarah bangsa yang berlangsung di Sumbar, sehingga gelar pahlawan nasional seharusnya lebih mudah dilekatkan kepada sejumlah pejuang asal yang telah lama diusulkan, tetapi belum kunjung menerima penganugerahan dari pemerintah.
Turut hadir dalam acara bedah buku tersebut, anggota DPR RI sekaligus pembicara utama, Fadly Zon; akademisi dan penulis dari Universitas Leiden, Dr. Suryadi; Budayawan, Taufik Ismail; Prof. Dr. Budi Agustiono dan Dr. Sastri Sunarto selaku pembahas; Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar; serta sejumlah Tokoh Sumbar dan Tokoh Nasional. (*/adpsb)