Padang, Javanusa—Bandar Udara Mentawai (BUM) sedang menunggu sertifikasi resmi untuk memulai operasi.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, telah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah pusat, maskapai penerbangan, dan pemerintah Australia.
Ini untuk memastikan bahwa pesawat jenis ATR dapat segera mendarat di bandara ini setelah sertifikat BUM diterbitkan.
Gubernur Mahyeldi mengungkapkan hal ini setelah melakukan tinjauan di Bandar Udara Mentawai di Desa Rokot, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis (24/8/2023).
BUM ini untuk menggantikan Bandara Rokot Sipora yang ada sebelumnya. Sehingga dapat menampung pesawat jenis ATR (pesawat penumpang rute pendek) dengan kapasitas hingga 70 penumpang dalam satu penerbangan.
Menurut Mahyeldi, potensi pariwisata di Mentawai cukup besar, dengan sekitar 350-500 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung setiap minggu. “Wisman terbanyak berasal dari Australia,” ujarnya.
Untuk itu, Mahyeldi akan memperkuat komunikasi dengan maskapai dan pemerintah Australia. Jika BUM beroperasi, penerbangan dari Australia ke BIM dan selanjutnya dari BIM ke BUM akan dimungkinkan.
“Ini juga memungkinkan transportasi jemaah umrah dari Australia melalui BIM,” tuturnya.
Informasi awal dari pengelola BUM menunjukkan banyak maskapai siap mengoperasikan pesawat ATR ke Mentawai.
Keberadaan BUM akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata. Bandara baru ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.500 x 30 meter.
Mampu menampung pesawat ATR 72-600 dengan kapasitas maksimal 78 penumpang. Dalam perbandingan, Bandara Rokot Sipora hanya mampu menampung pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang dengan landasan pacu 850 x 23 meter. (adpsb/jn01)