Padang, Javanusa—Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengaku tertarik dengan Program Spesial Mission Vehicle (SMV) yang digagas Kementerian Keuangan.
Menurutnya, program tersebut sangat cocok untuk solusi pembiayaan dan mempercepat laju pembangunan di Sumbar.
“Program SMV ini menarik untuk solusi dari segala keterbatasan kita. Sebagai langkah awal kita minta OPD teknis untuk mempelajari dan berkoordinasi dengan Kemenkeu,” ujar Mahyeldi.
Gubernur pun hanya memberi waktu singkat kepada jajarannya untuk mempelajari program SMV tersebut. Ia meminta setelah 15 hari jajarannya sudah harus melaporkan hasil kajiannya kepada Gubernur.
“Kita berikan waktu 15 hari bagi OPD untuk bisa berkoordinasi dengan Kanwil DJPb Sumbar,” pinta Mahyeldi.
Kepala Kantor DJPb Sumatera Barat, Syukriah mendorong Pemda untuk mengurangi ketergantungan terhadap APBN.
Dan menciptakan peluang pembiayaan kreatif untuk kebutuhan strategis daerah. Menurutnya, salah satu caranya itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan program SMV dari Kemenkeu.
“Menurut kami, program ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap APBN dalam melaksanakan pembangunan di daerah,” katanya.
Ia menjelaskan ada 2 kelompok SMV Kemenkeu yaitu SMV berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) dan SMV berbentuk Perseroan (BUMN)/Lembaga.
SMV Kemenkeu yang berbentuk BLU antara lain Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Sementara SMV Kemenkeu yang berbentuk BUMN/Lembaga adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Lalu PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank).
“Ada 8 macam saluran pemanfaatan SMV Kemenkeu ini, nantinya daerah bisa memilih sesuai kebutuhannya. Tentu itu dengan memperhatikan syarat dan ketentuannya masing-masing,” ujar Syukriah.
Ia menegaskan hakikatnya SMV untuk mempercepat laju pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, dari tahun 2020 hingga 2024 mendatang, Kemenkeu memprediksi realisasi investasi melalui program SMV akan mencapai Rp2.700 triliun.
“Sayang jika dana sebesar itu sebahagiannya tidak kita manfaatkan di sini untuk pembangunan Sumbar,” ucapnya. (adpsb/jn01)