Tanah Datar, Javanusa—Selain akses jalan ke lokasi longsor, masyarakat korban banjir Tanah Datar juga membutuhkan logistik, pakaian, tenda dan alat untuk pembersihan material yang masuk ke rumah.
Hal itu diungkapkan Bupati Tanah Datar Eka Puta saat rakor bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Prof Dwi Korita Karnawati. Anggota DPR RI Jon Kenedi Aziz, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan pihak terkait lainnya di Gedung Indo Jalito, Selasa (14/5/2024).
Ikut hadir pada rapat tersebut beberapa pejabat BNPB, Forkopimda Sumbar, Bupati Solok Epyardi Asda, Wali Kota Solok, dan Forkopimda Tanah Datar serta pimpinan OPD terkait lainnya.
Bupati mengungkapkan, data korban meninggal dunia sampai Selasa pagi berjumlah 22 orang. Korban hilang 20 orang, rumah hanyut 16 unit, rumah rusak berat 74 unit dan ternak hilang sudah mencapai 3.030 ekor.
Baca Juga: Jumlah Kerugian Dampak Banjir Bandang di Tanah Datar Bertambah
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan akan segera menyalurkan aneka bantuan bahan pokok. Serta bantuan lainnya yang masih dibutuhkan masyarakat pengungsi.
“Untuk bantuan yang dibutuhkan masyarakat, supaya segera kita salurkan kepada pengungsi. Sehingga betul-betul bermanfaat untuk mereka,” katanya.
Ia juga meminta kepada Pemda, agar memberikan data yang lebih terperinci. Terutama kebutuhan tambahan yang diperlukan masyarakat.
“Tolong pastikan data kebutuhan masyarakat yang terdampak. Mana yang butuh pampers dan lain sebagainya. Kalau memang belum terbawa dari Jakarta, tolong segera lengkapi,” katanya.
Dapat Dana Ngontrak
Tak hanya itu, bagi masyarakat yang saat ini tinggal di pengungsian, BNPB menyediakan dana untuk ngontrak rumah sebesar Rp 500 ribu per Kepala Keluarga (KK).
“Untuk masyarakat yang terdampak ini ada namanya dana ngontrak. Jumlahnya sebesar Rp 500 ribu per Kepala Keluarga selama satu bulan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati meminta pemerintah juga menyiagakan petugas kontrol. Baik itu melibatkan pemuka masyarakat ataupun dari aparat kepolisian dan TNI.
“Ya, kalau bisa ke depan daerah kita ini memiliki yang namanya petugas kontrol sungai. Sehingga pertanda awal terjadinya bencana sudah bisa dideteksi. Petugasnya bisa dari masyarakat ataupun anggota polisi dan TNI,” katanya.
Sedangkan Anggota DPR RI Jon Kenedi Aziz berharap agar penanganan dan bantuan untuk bencana di Sumbar ini bisa segera di realisasikan dengan cepat.
“Kami berharap semoga realisasi bantuan segera dilakukan, tadi sudah kita sampaikan ke mitra kerja Kementerian Sosial. Kita harapkan juga ada bantuan dari mitra Kemensos tersebut,” katanya. (*/jn04)