Solsel, Javanusa—Dalam rangka meningkatkan dan menguatkan peranan komunitas/sanggar seni di setiap nagari, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Parbudpora) Solok Selatan menggelar Pembinaan dan Pelatihan dalam Pengelolaan Komunitas/Sanggar Seni di Aula BPKD Solok Selatan, Jumat (15/9/2023).
Kepala Dinas Parbudpora Solok Selatan, Pamil Ruskamdani menjelaskan seni tidak bisa diukur dari bentuk baik atau buruknya, karena seni memiliki nilai-nilai yang kolektif.
Sehingga momen yang tepat untuk meningkatkan kompetensi kesenian tradisional itu adalah dengan meningkatkan manajemen tata kelola sanggar seni.
“Apalagi di Solok Selatan dalam hal pemajuan pariwisata dan kebudayaan lebih dapat diunggulkan dengan wisata iven dibandingkan destinasi wisata. Jadi ini tentunya menjadi momentum yang tepat untuk memaksimalkan kesenian tradisional kita melalui tata kelola sanggar seni ini secara baik,” katanya.
Pamil Ruskamdani juga menjelaskan, kesiapan sanggar seni dalam sebuah pertunjukan juga selalu menjadi masalah terkait kesiapan yang kurang maksimal.
Hal ini juga dikarenakan komunitas/sanggar seni hanya memiliki kesiapan di saat adanya pertunjukan saja, sehingga pertunjukan pun tidak maksimal.
Sehingga ke depannya diharapkan kebiasaan seperti itu dapat dihindarkan. Dan untuk mewujudkan kesenian tradisional tetap bernilai dan berperan di setiap nagari.
Makanya diperlukan manajemen tata kelola sanggar seni yang baik dan optimal agar masing-masing sanggar seni tersebut memiliki identitas yang kuat.
“Di tengah keterbatasan itu kita harus berkarya. Jangan tampil menunggu momen dan tampil di kalangan komunitas saja,” tuturnya
“Dan kita juga harus berperan dan memiliki identitas agar kesenian tradisional di Solsel ini bernilai dan kuat. Terpenting itu bagaimana kita harus mengelola sanggar seni kita dengan sebaik mungkin,” jelasnya. (*/jn08)