Solok, Javanusa—Pemerintah Kota Solok bertekad untuk menurunkan angka stunting di bawah 5% bahkan kalau bisa 1%.
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar menekankan itu saat memimpin Rapat Monev Percepatan Penurunan Stunting Kota Solok, Senin (4/9/2023).
“Ini merupakan kewajiban kita untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh. Semoga ke depan makin cepat lagi menurunkan angka stunting di Kota Solok,” ujar wako.
Ia berharap agar anak-anak yang terkena stunting secepatnya bisa terbebas dari stunting. Sehingga anak-anak di Kota Solok tidak ada lagi yang terkena stunting.
“Kami Pemko Solok tentu berharap kepada BKKBN Provinsi Sumbar agar memberikan perhatian lebih ke Kota Solok,” harap wako.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solok selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, mengatakan sesuai target wako, angka stunting Kota Solok harus di bawah 5%.
Untuk menurunkan angka stunting, Pemko Solok telah melakukan rembuk stunting melibatkan seluruh elemen terkait.
Lalu Forkopimda Kota Solok telah menjadi bapak asuh anak stunting. Dan menggandeng BUMN di Kota Solok untuk menjadi bapak asuh anak stunting.
“Kepada seluruh elemen terkait agar selalu bersama dorong TPPS untuk mencari formula-formula baru untuk pengentasan stunting di Kota Solok,” ujar wawako.
“Dan kita juga akan menggandeng BUMN di Kota Solok untuk menjadi bapak asuh anak stunting Kota Solok,” sebut wawako.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti melaporkan saat ini terdapat 72 orang anak menderita stunting di Kota Solok atau sebesar 7,19%.
Tim sudah melakukan pemeriksaan dan pendataan, anak yang terkena stunting juga langsung dirujuk ke dokter spesialis anak sehingga mendapat rekomendasi.
Tim juga telah memberikan susu, makanan tambahan (PMT), dan formula untuk anak. Tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan kehamilan 6 kali serta pelayanan persalinan. Serta imunisasi lengkap bagi balita dan bekerjasama dengan Kemenag untuk menjangkau calon pengantin (catin).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Solok, Ardinal, melaporkan TPPS di Kota Solok sudah terdiri dari tingkat kota, kecamatan dan kelurahan.
Saat ini ada sebanyak 168 orang tim pendamping keluarga yang terdiri dari Dinas KB, Dinas Kesehatan dan PKK.
“Kita sudah mengunjungi 7.407 orang ke rumah dan melakukan intervensi sebanyak 68 orang dari seluruh OPD lingkup Pemko Solok,” jelasnya. (*/jn06)