Agam, Javanusa—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam mencatat tidak ada angka putus sekolah (APS). Pasalnya, berbagai program pemerintah daerah setempat mampu menekan angka putus sekolah.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Agam, Alfiandri mengatakan angka putus sekolah nol persen. Merujuk data Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) tidak ada siswa yang putus sekolah.
“Saat ini pemerintah daerah juga menggencarkan PKBM atau sekolah paket. Artinya, yang benar-benar putus sekolah tidak ada,” katanya, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Siapkan Diri! Pemkab Agam Gelar 15 Paket Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Agam, Jetson menjelaskan menekan angka putus sekolah menjadi fokus pemerintah daerah. Sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
“Dalam visi dan misi daerah, wajib belajar sembilan tahun memang menjadi fokus pemerintah daerah. Hal ini memang bertujuan untuk menekan angka putus sekolah,” tuturnya.
Sejumlah program pendidikan lainnya juga mampu menekan APS. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikan menjadi salah satu program unggulan Bupati Andri Warman.
Pendidikan Unggul untuk Semua
Dalam membangun masyarakat yang mandiri, berdaya saing, berkualitas, dan berkarakter, Bupati Andri Warman menghadirkan program prioritas pendidikan unggul untuk semua melalui “Agam Maju Generasi Pintar”.
“Guna mencetak generasi pintar, pemerintah setempat memperbanyak materi muatan lokal di sekolah, seperti agama, adat istiadat, bahasa asing,” kata Bupati Andri Warman.
Bidang agama, siswa yang berbakat masuk rumah tahfiz. Hal ini juga menjaga karakter generasi muda yang berasaskan Agam Madani. Sedangkan bidang adat istiadat, banyak generasi muda yang tidak mendalami adat istiadat Minangkabau, salah satunya masalah petatah petitih.
Lalu bidang bahasa internasional menjadi target pengembangan. Karena banyak masyarakat Agam yang berkeinginan jadi dokter, insinyur dan lainnya, sehingga perlu dukungan dengan pembekalan bahasa Inggris.
Meski demikian, pihak berwenang tetap berkomitmen untuk mempertahankan dan mengentaskan APS di daerah itu. Keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan orang tua, penting dalam upaya ini.
“Pengawasan dan pembinaan dari orang tua, lingkungan sekitar amat perlu untuk mengentaskan angka putus sekolah ini. Kami berkomitmen tidak boleh ada siswa yang putus sekolah,” jelasnya. (*/jn06)