Meningkatkan dana stimulan kecamatan Rp1 miliar, dan dana kelurahan Rp100 juta serta meningkatkan dana operasional RT, RW, guru TPA/MDA dan imam masjid. Meningkatkan indeks kemudahan berusaha di Kota Padang. Mendorong penyediaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah.
Menurutnya, ini penting disampaikan agar RT/RW mengetahui secara jelas progul wali kota dan wakil wali kota Padang dan bisa bersama-sama menyukseskannya.
”Jangan sampai nanti ketika ditanya warga, apa yang telah dibangun wali kota, ketua RT/RW tak bisa menjawab,” tuturnya
”Meski secara pelaksanaan di lapangan bapak/ibu ketua RT/RW sudah tahu. Tapi banyak diantara mereka yang belum tahu secara utuh. Maka pada bimtek ini kita harapkan dapat memperjelas progul wali kota dan pencapaiannya hingga saat ini,” sambung Heriza Syafani.
Pada bimtek ini, ia berharap, ketua RT/RW dapat mensosialisasikan program-program Pemko padang kepada masyarakat. Dan juga berperean menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi menyukseskan program-program tersebut.
Pada kesempatan itu, Heriza juga menyampaikan agar RT/RW dapat mengawasi dan mendampingi pekerja sosial masyarakat (PSM) dalam melakukan pendataan di masyarakat.
Sebab, selama ini banyak ketidakadilan yang terjadi di masyarakat dalam penerimaan bantuan. Setelah ditelusuri ternyata data yang dihasilkan tidak tepat sasaran. Hal itu disebabkan karena tenaga yang terbatas dan kurangnya partisipasi elemen masyarakat.
Untuk itu, ia berharap RT/RW dapat mengawasi dan ikut serta membantu kinerja PSM. ”Pada tanggal 27 September lalu, kami sudah membuat surat kepada bapak/ibu camat untuk diteruskan kepada kelurahan dan RT/RW agar pendataan itu harus didampingi RT/RW. Sebab, mereka lah yang mengetahui kondisi masyarakatnya,” jelas Heriza.
”Mudah-mudahan dengan surat yang disampaikan itu dan bimtek yang telah dilakukan, para ketua RT/RW bisa peduli terhadap masyarakat,” harapnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya