“Kita mulai pengerjaan kanal untuk penyelamatan eks KRI Teluk Bone 511. Sudah ada 2 escavator mulai bekerja. Kita akan posisiskan kapal ini pada kondisi alam yang ada saat ini. Sehingga secepatnya kapal ini dapat kita amankan,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Umum Setdako Pariaman, Yaminu Rizal.
Ia mengatakan berdasarkan rapat pada Senin lalu (1/4/2024), seluruh stakeholder terkait, mulai dari OPD dan Lantamal II diputuskan memanfaatkan situasi alam. Dan memposisikan kapal ini pada posisi yang lebih aman.
“Dengan situasi kapal yang ada saat ini, walaupun agak bergeser sedikit dari rencana awal, ternyata alam menunjukan jalannya bersandar di Talao Pauh ini. Dan posisi inilah yang kita amankan, sehingga niat awal kapal ini sebagai destinasi wisata, termanfaatkan. Inilah yang kita harapkan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, keadaan kapal ini masih belum layak. Maka pihaknya tidak mengizinkan pengunjung untuk naik ke kapal ini. Dan hanya boleh dinaiki oleh petugas yang telah ditunjuk.
“Yang kita lakukan sekarang adalah mengamankan kapal ini. Supaya tidak menimbulkan bencana lain, baik bencana kepada orang, alam dan bencana kepada infrastruktur kita yang ada,” tutupnya.
Sementera itu Kepala Dinas (Kadis) Ke Syahbandar TNI Lantamal II Padang, Letkol Laut Agus Rizal, menyebutkan sesuai instruksi dari pimpinan, pihaknya berkolaborasi dengan stakeholder yang ada di Pemko Pariaman. Dan untuk pembuatan kanal ini, alamlah yang menentukan.
“Kita tinggal memposisikan dan mengarahkanya, dan sesuai dengan informasi dari BMKG. Pada tanggal 10 April akan ada pasang tinggi, sehingga dengan waktu 5 hari ini, kita berupaya untuk membuat kanal. Sehingga kanal ini telah selesai kita keruk, nanti pasang tinggi tersebut akan menyeret kapal ke posisi 0yang telah kita tetapkan,” tuturnya.
Lebih lanjut Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi (Andi Cover) menceritakan eks KRI Teluk Bone 511 ini adalah hibah dari Kementerian Pertahanan RI.
“Tujuan kapal ini kita datangkan adalah untuk sebagai destinasi wisata baru dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman,” ujarnya.
“Kegiatan ini adalah upaya penyelamatan aset, dan bagaimana aset ini dapat bermanfaat ke depannya. Dan bersama seluruh stakeholder dan Forkopimda Kota Pariaman, kita sepakat untuk menyelamatkan aset eks KRI Teluk Bone 511. Kami berharap Pemko Pariaman dapat menjadikan kapal ini sebagai museum seperti yang rencana awal. Dan tentunya ini perlu kita duduk bersama untuk mewujudkan hal tersebut,” terangnya. (*/jn01)